Sunday, 30 April 2017

Melihat Peluang Bisnis Percetakan Dan Kemasan


Seiring pertumbuhan industri makanan dan minuman yang cukup signifikan akhir-akhir ini, ternyata ikut memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan industri kemasan di tanah Indonesia. Diprediksi pada tahun 2020, produk kemasan akan menembus angka penjualan hingga sekitar US$1 triliun. Hal ini dilihat dari Kondisi pertumbuhan masyarakat kelas menengah di negara kita.

Pesatnya pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia saat ini setidaknya mampu menyerap 67% produksi kemasan pada tahun 2016. Melihat hal ini dapat disimpulkan kebutuhan akan produk kemasan makanan naik menjadi 15 juta ton di tahun ini. Indonesia menduduki posisi ke-4 sebagai negara pengguna kemasan makanan terbesar di Asia setelah Cina, Jepang, dan India.

kemampuan industri percetakan dan kemasan dalam negeri juga harus dapat berkembang mengikuti kecepatan perubahan trend pasar, baik itu produk kemasan pesanan khusus yang bersifat personal dan dicetak secara digital maupun permintaan produk massal untuk industri yang berkelanjutan. Hal ini harus menjadi perhatian agar kemampuan industry percetakan dan kemasan tidak kalah dengan negara tetangga,

Selain memperhatikan desain kemasan yang menarik, Bagi Calon pelanggan, pertumbuhan industri kemasan juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Mulai dari tampilan, kesesuaian dengan teknik cetak, memperhatikan faktor keberlanjutan bahan baku, hingga factor kesehatan khususnya untuk kemasan produk makanan dan minuman yang berhubungan langsung dengan kesehatan konsumen.

Lebih lanjut, pertumbuhan permintaan akan produk kemasan terbesar diperkirakan bakal datang dari Asia Pasifik, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Diasumsikan perkembangannya hingga mencapai 6-9 persen per tahun, seiring dengan perkembangan generasi konsumen baru yang mulai menginginkan dengan produk-produk kemasan yang mewah. Dinegara maju seperti Eropa barat dan Amerika Utara juga meningkat walau hanya sebesar 3% per tahun.

Percetakan Indonesia diduga masih akan bertumbuh sekitar 9-10% di tahun ini. Hal ini didukung dengan pertumbuhan ekonomi dalam negeri, sehingga pertumbuhan percetakan buku dan pertumbuhan percetakan kemasan produk kian meningkat. Untuk saat ini kebutuhan pasar percetakan mulai bergeser, produk yang banyak dicari antara lain nota, faktur yang biasa kita peroleh sewaktu belanja di toko, kwitansi, katon atau plastik kemasan, goodybag, paperbag, kartu nama, undangan, kalender, hang tag atau label, kop surat, amplop, sticker, poster, ID card, brosur, leaflet, company profil, katalog, dan lain sebagainya.


Melihat kondisi ini seharusnya dapat diselaraskan dengan penerapan teknologi terkini yang cepat berubah, Sebab itu diharapkan lebih dari 28 ribu perusahaan percetakan di Indonesia dimana 100 perusahaan diantaranya adalah perusahaan berskala besar bisa mengoptimalkan kapasitas dan kualitas produksi dengan menggunakan teknologi terkini.

Namun bagi pengusaha dengan modal kecil tidak perlu kawatir karena masih dapat meraup keuntungan dengan dengan menjadi makelar atau broker di industri percetakan. Saat ini banyak percetakan yang mempunyai peralatan cetak canggih dan melayani jasa ongkos cetak untuk pemula yang tidak mempunyai peralatan, dengan biaya yang relatif terjangkau. Jadi, anda tetap bisa menggeluti bisnis percetakan dengan modal design dan menyerahkan percetakannya ke pemodal besar dengan cukup mengambil keuntungan dari design dan sedikit dari memakelari harga cetak. 
Share:

0 komentar:

Post a Comment