1.
Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur.
·
Polikultur.
Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes, ikan mas, nilem mujair atau lele.
Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat.
· Monokultur.
Pada pemeliharaan gurame tersendiri, bibit yang disebar minimal harus berumur 2
bulan. Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas
kolam sekitar 1500 meter persegi
2.
Pemupukan
Pemupukan
dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang. Pada umumnya pemupukan
hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan, dengan maksud untuk
meningkatkan makanan alami bagi hewan peliharaan. Tahap pertama pemupukan
dilakukan pada waktu kolam dikeringkan. Pada saat ini pupuk yang diberikan
adalah pupuk kandang sebanyak 7,5 kg untuk tiap 100 m 2 kolam, air disisakan
sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari.
Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan
seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam.
Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan
merata ke setiap dasar dan sudut
kolam.
3.
Pemberian Pakan
Makanan
pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya, namun di daerah yang
agak sulit memperoleh pelet, daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik
untuk dijadikan makanan ikan, diantaranya: daun pepaya, keladi, ketela pohon,
genjer, kimpul, kangkung, ubi jalar, ketimun, labu dan dadap. Pemberian makanan
yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan
tubuh ikan lebih cepat. Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya
dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun.
4.
Pemeliharaan Kolam/Tambak
Setiap
habis panen, kolam dibersihkan/kuras. setelah itu dilakukan pemupukan agar
mempengaruhi kesuburan kolam, sehingga bila benih disebarkan, kesuburan ikan
akan terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat.
0 komentar:
Post a Comment